Sedikit Gambaran Kehidupan Modern Saat Ini

Secara umum diasumsikan bahwa dari sudut pandang kesejahteraan material, hal-hal tidak pernah lebih baik dari hari ini. Meskipun demikian pembunuhan besar-besaran terjadi di berbagai negara dengan digunakannya senjata pemusnah massal pada penduduk, pembantaian massal ekosistem dan fauna, serta korban kelaparan terbesar dalam sejarah manusia terjadi saat ini.

Semua penderitaan masa lalu dan kini1 dilupakan karena digembar-gemborkannya standar hidup manusia sekarang melebihi semua zaman. Tetapi standar hidup itu tidak sama bagi semua orang di dunia. Pada saat perbaikan materi telah dicapai bagi sejumlah kecil orang, sebagian besarnya lagi masih hidup dengan batasan minimal 2 dollar per hari. Ketidakseimbangan kesejahteraaan ini bergandengan tangan dengan ketidakseimbangan militer dan politik yang menghasilkan satu negara besar kuat menjadi pengatur dunia.

Selama masa beralihnya kesejahteraan hanya kepada beberapa gelintir orang saja ini, Umat Muslim telah kehilangan status politik dan ekonomi yang begitu makmur di masa lalu. Kesatuan politik yang diwakili oleh Kekhalifahan yang memberikan umat Muslim kehebatan dalam segenap urusan duniawi, dihancurkan, dan sebagai gantinya terpecah belah menjadi negara-negara kecil di bawah PBB. Penghasilan sebagian besar manusia digabungkan dengan GDP nya tidak mencapai 1/10 nya Amerika. Secara politik juga terpecah belah dan menjadi pecundang dalam penghasilan ekonomi. Umat Muslim menghadapi ketertindasan dalam sistem ekonomi saat ini. Di bawah rejim ini, erosi terus-menerus kehidupan budaya dan sosial adalah tidak dapat dihindari yang menghasilkan kemarahan dan frustasi kaum muda.

Ketidakseimbangan sistem ekonomi saat ini dihasilkan dari dibuangnya keterkaitan ekonomi dari politik. Sistem ekonomi yang menyebabkan ke-tidakseimbangan dibiarkan begitu saja, sedangkan tirani politik individu (diktator) menjadi fokus perjuangan politik untuk digulingkan. Dalam keadaan seperti ini, sistem ekonomi yang begitu zalim, tidak ada yang mempertanyakan dan karena itu keberlanjutan kezalimannya juga dibiarkan.

Inti dari sistem ketidakseimbangan inilah yang disebut Kapitalisme. Kapitalisme adalah berdasarkan pada Riba. Riba sendiri adalah ketidakseimbangan. Riba tersistem melalui perbankan, telah merubah kontrak-kontrak bisnis kriminal yang dilegalkan lewat undang-undang Negara Fiskal, menjadi alat untuk mendominasi ekonomi. Selama kita masih menjadi budak riba, masyarakat Muslim kita akan tetap diperbudak.

Sebuah masyarakat yang salah paham tentang dinamika dunia saat ini akan menemukan bahwa sulit untuk berfokus dalam Penentuan Tujuan. Semua tujuan tersapu bersih oleh emosi yang ada saat sekarang ini. Dan perbuatan yang diniatkan baik hilang karena kurangnya Arah Panduan. Dalam keadaan ini, tidak ada usaha apapun yang membuahkan hasil.

Memahami Riba adalah penting untuk memahami kapitalisme. Pemahaman Islam mengenai Riba membuka jalan untuk mengembalikan Muamalah dan dengan demikian menciptakan alat untuk menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan oleh sistem ekonomi. Riba bukan hanya negatif. Riba membuka jalan bagi dihalalkannya semua transaksi haram. Ketika Umat Muslim bingung mana yang Halal dan mana yang Haram, musuh Islam dengan mudah menghancurkan semua usaha umat Islam untuk berbuat baik. Dalam dokumen ini kami ingin menyalakan sedikit cahaya korek api untuk menerangi gelapnya Hutan Belantara Riba supaya minimal tergambar satu langkah ke depan untuk menuju Muamalah.